tanggal(12 Jan’08), Koran Sindo memuat kutipan pujangga Rusia yang sangat terkenal, Alexander Leo Tolstoy “If you want to be happy just be it”. Hal ini mengingatkan pameo lama bhs Inggris: You are what you think you are. Anda adalah seperti apa yang anda pikirkan tentang diri anda. Kalau anda merasa orang yang paling beruntung, maka anda betul-betul beruntung. Sebaliknya jika anda merasa sebagai orang yang paling celaka, maka anda betul-betul jadi orang yang paling celaka.
Di dalam bahasa kita sendiri ada kata-kata bijak: Kalau anda merasa sebagai orang yang paling pandai, maka sesungguhnya anda adalah orang bodoh. Jika anda merasa sebagai orang bahagia, maka betul, anda memang orang bahagia. Jadi, berbahagia itu relatif binti nisbi alias tidak mutlak. Variabel yang paling penting adalah diri kita sendiri. Bahagia atau tidak bergantung pada bagaimana kita memandang diri kita sendiri. Bagaimana kita menyikapi apa yang berlangsung dan apa yang terjadi yang menyangkut dan melibatkan diri kita.contoh ada orang kaya yang sedang ribut dengan istrinya lalu dia pergi dengan mobil mewahnya lalu dia mampir ke restoran mahal.. dan minta di siapkan semua menu favorit dengan harga yang cukup mahal. tapi dia tidak bisa menikmati makanan itu karena suasana hatinya yang tidak bahagia. berbeda dengan seseorang yang hanya punya uang 5000 perak, dia lelah bekerja seharian,lalu dia bergegas pergi ke warung kaki lima, pesan tempe penyet dengan sambal yang pedas.. tapi orang ini makan dengan lahap dan sangat menikmati makannanya, sebenarnya dia pingin nambah tapi apa daya, uang hanya cukup untuk makan 1 porsi.. apa yang membedakan dua orang ini adalah suasana hatinya.. maka benar lagu anak anak pramuka
buat apa susah
buat apa susah
susah itu tak pernah gembira .. hehehe
Tunggu apa lagi?. Mari kita naiki bahtera kehidupan dengan menciptakan kebahagiaan pada diri sendiri maupun lingkungan, menuju pantai idaman di pulau bahagia. Wouw!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar