PENGORBANAN SEORANG IBU
Diposting oleh: distro jokam 354 - Minggu, 11 Maret 2012
Ini adalah kisah nyata Pengorbanan Ibu selama Gempa Jepang.
Mother sacrifices during the Japanese earthquake
Setelah Gempa telah... mereda, ketika para penyelamat mencapai reruntuhan rumah seorang wanita muda, mereka melihat mayat-nya melalui celah-celah. Tapi wanita tersebut berpose begitu aneh, dia berlutut seperti seseorang yang menyembah; tubuhnya condong ke depan, dan dua tangan yang mendukung oleh suatu benda. Rumah roboh telah menimpa punggung dan kepalanya.
After the earthquake has been ... subsided, when the rescuers reach the ruins of the house of a young woman, they saw his corpse through the cracks. But the woman's pose is so weird, he's on his knees like a man who worshiped; his body leaning forward, and two arms that support by an object. Collapsed houses have fallen on his back and head.
Dengan begitu banyak kesulitan, pemimpin tim penyelamat meletakkan tangannya melalui celah sempit di dinding untuk mencapai tubuh wanita itu. Dia berharap bahwa wanita ini bisa jadi masih hidup. Namun, tubuh dingin dan kaku menandakan bahwa wanita tsb pasti telah meninggal.
With so many difficulties, rescue team leader put his hand through a narrow slit in the wall to reach the woman's body. He hoped that this woman might be still alive. However, cold and rigid body indicates that the woman would have died.
Pemimpin tim dan seluruh anggota tim lalu meninggalkan rumah ini dan akan mencari gedung yang runtuh berikutnya. Namun karena alasan tertentu, pemimpin tim terdorong untuk kembali ke rumah hancur dari wanita tadi. Pemimpin tim ini lalu berlutut lagi dan menggunakan kepalanya melalui celah-celah sempit untuk mencari sedikit ruang di bawah mayat wanita tersebut. Tiba-tiba, ia berteriak dengan gembira, "Anak kecil! Ada anak kecil!"
Team leader and all team members then left the house and will look for the next building that collapsed. But for some reason, the leader of the team are encouraged to return to homes destroyed from the woman. The leader of this team then knelt down again and uses his head through the narrow crevices to find a little space under the woman's body. Suddenly, she screamed with delight, "The little boy! There's a child!"
Lalu seluruh tim bekerja bersama-sama, dengan hati-hati mereka menyingkirkan tumpukan benda hancur di sekitar wanita yang sudah meninggal. Ada seorang anak kecil berusia 3 bulan terbungkus selimut bunga-bunga di bawah mayat ibunya. Jelas, wanita itu telah membuat pengorbanan untuk menyelamatkan anaknya. Ketika rumahnya jatuh, ia menggunakan tubuhnya untuk membuat penutup untuk melindungi anaknya. Anak itu masih tidur pulas ketika pemimpin tim mengangkatnya.
Then the whole team working together, with their carefully remove broken heap objects around the dead woman. There is a 3-month-old child wrapped in a blanket of flowers beneath his mother's corpse. Obviously, she has made a sacrifice to save her son. When the house falls, he uses his body to make a cover to protect her child. The boy was still sleeping soundly when the leader of the team picked it up.
Para dokter datang cepat untuk mengevakuasi anak kecil itu. Setelah ia membuka selimut, ia melihat sebuah ponsel di dalam selimut. Ada pesan teks pada layar. Dikatakan, "Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu." Ponsel ini berkeliling dari satu tangan ke tangan yang lain pada tim itu. Setiap tubuh yang membaca pesan tersebut menangis. "Jika kamu dapat bertahan hidup, kamu harus ingat bahwa aku mencintaimu." Itu artinya cinta ibu untuk anaknya!
The doctor came quickly to evacuate the little boy. After he opened the blanket, he saw a device in a blanket. There is a text message on the screen. It says, "If you survive, you must remember that I love you." This phone is going from one hand to another on the team. Any body who read the message in tears. "If you survive, you must remember that I love you." That means the mother's love for her child
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar